Pernah dengar istilah oscillator?
Jika diterjemahkan dalam bahasa Melayu menjadi osilator. Kelihatannya masih
sangat tidak familiar. Oscillator disini mungkin dapat didefinisikan menjadi
indikator momentum. Karena sebagian besar dari perangkat analisa teknikal dari
oscillator berusaha untuk mengukur kekuatan momentum dari kenaikan atau
penurunan harga. Oscillator termasuk salah satu analisa teknikal yang banyak
digunakan oleh para analis atau trader, namun mereka juga termasuk yang paling
banyak salah dimengerti dan salah digunakan. Disini kita akan cuba membahas
konstruksi dari oscillator dan bagaimana dasar penggunaannya.Trend pasar adalah
arah umum dari pergerakan harga (naik, turun, dan menyamping). Momentum pasar
adalah tingkat akselerasi dari kenaikan atau penurunan harga. Sebuah oscillator
mengukur momentum pasar berdasarkan perhitungan matematika.
Dalam sebuah tren, harga akan
mendapatkan, mempertahankan, atau kehilangan momentu. Penurunan momentum ketika
trend naik atau turun (harga mengalami perlambatan kenaikan atau penurunan)
adalah sebuah indikasi awal bahwa tren akan berubah. Ketika oscillator
menunjukkan adanya penurunan momentum pada sebuah trend naik, ini biasanya
adalah indikasi bahwa tren akan berhenti dengan harga nantinya akan bergerak menyamping
atau bahkan berbalik arah menjadi tren turun. Hal yang sama juga terjadi pada
tren turun, ketika oscillator menunjukkan adanya penurunan momentum dari tren
turun, ini biasanya mengindikasikan potensi dari akhir sebuah tren turun.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan